Hakikat Membaca
Oleh: Meisaroh
Pada dasarnya kegiatan membaca adalah salah satu kegiatan yang pernah dilakukan oleh semua orang, kecuali mereka yang tuna aksara dan mempunyai gangguan pengelihatan. Tidak hanya pelajar, tenaga pengajar, dan profesi lain yang berkecinpung dibidang pengarsipan dan dokumen- dokumen saja yang melakukan kegiatan membaca, tetapi semua orang dalam semua bidang melakukan kegiatan membaca. Sebagai contoh kecil para pengguna jalan yang melihat plang penunjuk arah, kemudian membacanya. Kegiatan seperti itupun dikatakan sebagai kegiatan membaca.
Pertama kali saya belajar membaca ketika bersekolah di taman kanak-kanak (TK), disana saya diajarkan mengenal huruf terlebih dahulu, baru kemudian diajarkan membaca huruf- huruf yang dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat untuk dibaca. Dalam buku Taringan definisi dari membaaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata atau bahasa tulis.
Berbeda dengan membaca ditingkat TK dimana belajar membaca dibantu dengan media gambar untuk memudahkan pemahaman, membaca pada tingkat SD, SMP, SMA mulai komplek. Dimana saya dituntut untuk memahami makna yang terkandung dalam bacaan yang saya baca, seperti membaca buku paket. Dan saya mulai memahami adanya pergeseran tujuan pada tahap- tahap tersebut. Hal ini menunjukan bahwa tujuan membaca berbeda- beda sesuai dengan kebutuhan pembaca. Seperti yang diungkapkan oleh Rahmawati (dalam Wiryodjoyo 2012: 28) yang menyatakan tujuan membaca yaitu:
1. Untuk kesenangan
2. Penerapan praktis
3. Mencari informasi khusus
4. Mendapat gambaran umum
5. Mengevaluasi secara kritis.
Untuk memahami maksud dari bacaan yang saya baca terkadang sayang mengalami kesulitan, baik dalam memahami arti dari bacaan tersebut, maupun teknik membaca yang saya terapkan kurang sesuai. Menurut Broughton [et al] (dalam buku taringan 1978: 21) menyatakan “Untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam keterampilan mekanis maka aktivitas yang palinh sesuai adalah membaca nyaring, membaca bersuara. Dan untuk keterampilan pemahaman maka yang paling tepat adalah dengan membaca dalam hati”.
Namun setiap orang memiliki cara tersendiri untuk memahami maksud dari apa yang mereka baca. Seperti saya yang tidak bisa memahami suatu isi bacaan apa bila saya membacanya dalam hati, mulut saya harus mengucapkan sesuatu yang saya baca untuk bisa memahaminya.
Demikian esai yang dapat saya tuliskan. Terimakasih.
Daftar Pustaka
Taringan, Henry Guntur. 1979. Membaca sebagai satu keterampilan berbahasa.
Nurhadi. 1988. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca? Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Dharmawanppgt.blogspot.com/kesiapanmembaca/2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar