Senin, 28 Mei 2018

STRATEGI PEMBELAJARAN KEKINIAN

Penerapan Strategi Kekinian Oleh Guru Generasi Milenial

Segala sesuatu yang berkaitan dengan keprofesionalan bukanlah suatu hal yang mudah, baik dalam mendapatkan predikat profesionalnya, maupun menjalankan tugas profesional tersebut. Termasuk diantaranya menjadi seorang pendidik. Sebuah tugas yang besar karena kita harus dapat mempertanggung jawabkan apapun yang kita ajarkan kepada peserta didik, kepada sekolah, masyarakat dan tentu saja pada Tuhan.
Dalam proses pembelajaran, guru mempunyai tugas untuk memberikan pengetahuan sikap, nilai , dan keterampilan kepada siswa. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran merupakan salah satu dari berbagai aktivitas guru dalam pembelajaran sebagai suatu proses membantu  perkembangan siswa.
Pengalaman panjang selama menjadi pengajar merupakan suatu modal dasar untuk mengetahui bagaimana cara menyikapi prilaku belajar peserta didik, terkhusus untuk berbagai kelas yang heterogen. Dalam penerapan strategi pembelajarannya tentu saja akan berbeda antara kelas yang aktif dan kelas yang kurang aktif. Berikut adalah kegiatan yang saya lakukan ketika berada dalam kelas untuk melakukan proses belajar mengajar.

Tahap Persiapan 
Sebelum memulai pelajaran, hendaknya guru menyiapkan segala sesuatu yang akan digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar, seperti power point, buku presensi, alat peraga jika diperlukan, menyiapkan teks-teks yang digunakan dalam pembelajaran, video yang berkaitan dengan materi pelajaran, buku pegangan guru yang akan digunakan sebagai referensi pembelajaran dan lain sebagainya. Selain itu, memperhatikan penampilan sebelum memasuki kelas juga diperlukan supaya ketika di kelas pendidik tidak merasa canggung atau tidak percaya diri akan penampilannya.
Pertama, tentunya terlebih dulu sebelum pembelajaran dimulai, hendaknya seorang guru ketika memasuki kelas memperlihatkan wajah yang bersahabat, sekalipun di rumah mempunyai masalah yang rumit. Guru tetap menjaga penampilannya, termasuk didalamnya menunjukkan sikap yang ramah kepada seluruh warga sekolah karena hal itu termasuk bagian dari bab keprofesionalan. Hal itu selalu saya lakukan ketika saya berada dalam lingkungan sekolah terkhusus di dalam kelas. Tak lupa setelah suasana kelas kondusif dimana semua siswa telah duduk pada tempatnya masing-masing, saya akan mempersilakan ketua kelas untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran.
Hal berikutnya yang saya lakukan adalah memberikan stimulus atau rangsangan kepada siswa mengenai pelajaran yang akan dibahas. Pemberian stimulus ini berlaku untuk semua kelas baik kelas yang aktif ataupun kelas yang kurang aktif. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemanasan ataupun menanamkan pengetahuan dasar kepada siswa untuk memahami pengetahuan yang lebih dalam lagi nantinya.
Setelah pemberian stimulus berjalan dengan baik, berikutnya saya akan memulai menunjukkan masalah- masalah yang nantinya akan mereka rumuskan dan mereka cari pemecahan masalahnya. Saya sengaja lebih sering menyajikan suatu permasalahan terlebih dahulu dari pada penjelasan, karena dengan cara mereka menemukan penyelesaiannya sendiri maka rekam jejak materi tersebut akan mudah dan awet dalam ingatan mereka. Dalam hal ini ada beberapa metode yang digunakan, seperti inquiry, diskusi, dan lainnya bergantung dengan kondisi kelas masing- masing (aktif atau tidak).
Setelah mereka berhasil menyelesaikan permasalahan, berikutnya akan saya buka sesi diskusi terbuka. Dalam sesi ini, mereka saya berikan kekuasaan untuk menyampaikan hasil pemikiran dan temuan mereka mengenai masalah yang telah mereka selesaikan. Mereka akan saling bertukar jawaban, beradu argumen hinga sampai pada suatu kesimpulan mengenai masalah yang mereka diskusikan.
Peranan saya sebagai pendidik di sini hanyalah sebagai pendamping dan fasilitator untuk siswa. Mendampingi, mengarahkan kepada pokok bahasan agar tidak mengambang. Tentu saja bukan sekadar mengwasi saja, melainkan pendidik harus bisa memberikan apresiasi terhadap hasil pencapaian siswa, hasil pemikiran mereka. Apresiasi yang mereka dapatkan tersebut nantinya diharapkan dapat menumbuhkan rasa/ perasaan sukses pada diri mereka yang kemudian akan menumbuhkan semangat untuk terus belajar dan berprestasi.
Saya juga menggunakan berbagai alat penunjang, seperti alat peraga jika dibutuhkan. LCD, serta metode lain yang menarik minat mereka sesuai dengan kondisi kelas mereka. Untuk itu sebagai guru kita harus mengetahui betul tentang keadaan siswa dalam kelas tersebut untuk mempermudah kita dalam menentukan strategi apa yang cocok untuk diterapkan.
Materi yang saya ajarkan adalah tentang drama untuk siswa SMP kelas VIII. Adapun KD-nya adalah KD. 3.16 Menelaah karakteristik unsur dan kaidah kebahasaan dalam teks drama yang berbentuk naskah atau pentas. Strategi di atas bila diterapkan dalam KD ini adalah sebagai berikut.

Mengajar Di Kelas
Sebelum memasuki kelas, saya menyiapakan beberapa perlengkapan yang akan saya gunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Perlengkapan tersebut antara lain buku pegangan guru bahasa Indonesia kelas VIII, laptop, power point, video drama, buku presensi, buku nilai, dan lainnya. Setelah memasuki kelas saya melakukan hal yang biasanya dilakukan oleh guru lainnya seperti:
·         Menanyakan kabar kepada siswa sambil mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan.
·         Mempresensi kehadiran siswa.
·         Kemudian sebagai apersepsi saya mulai menayangkan video yang telah saya sipkan sebelumnya. Video ini adalah video drama berjudul “Mimpi-Mimpi” karya TB Kumaludin. Alasan saya memilih video ini karena tendensi yang ada dalam drama tersebut sangat tepat untuk siswa SMP, konflik yang munculkan pun sangat dekat dengan kehidupan mereka.
·         Setelah penayangan selesai saya memberi beberapa pertanyaan untuk membangun perngertian dasar siswa tentang materi yang akan dipelajari, antara lain:
1.      Apa yang ceritakan dalam video tersebut?
2.      Siapa saja tokoh yang ada dalam video?
·         Dari jawaban yang mereka berikan, saya akan menjelaskan tujuan dan batasan materi yang akan dipelajari. Kemudian meminta siswa untuk mengambil undian.
·         Pembagian undian ini dapat dilakukan dengan cara yang bervariasi, tidak melulu dengan teknik berhitung, snowball, dan lainnya. Guru bisa berinovasi di sini agar pembelajaran lebih menyenangkan, seperti menulis nama-nama pada tokoh kartun yang dekat dengan mereka, misal upin-ipin, doraemon, spongbob, dan lainnya. Mintalah siswa untuk bergabung dengan anggota keluarga dari masing-masing tokoh kartun tersebut.
·         Siswa akan bergabung dengan teman satu kelompoknya, kemudian akan saya arahkan untuk membuka buku pegangan siswa materi bahasa Indonesia bab Drama.
·         Saya menjelaskan secara singkat tentang materi unsur-unsur drama dengan menayangkan power point yang telah disiapkan, sementara itu siswa menyimak penjelasan guru dan mempelajari/ melengkapi materi yang ada di buku pegangan siswa.
·         Kemudian siswa akan mendiskusikan unsur intrinsik dan ekstrinsik serta kaidah kebahasaan yang ada dalam drama yang telah ditayangkan secara berkelompok. Dalam kegiatan ini siswa akan melakukan pembelajaran berbasis discovery based learning, dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk dapat menemukan jawaban dri masalah yang telah disajikan. Dalam hal ini adalah menemukan unsur intrinsic dan ekstrinsik drama.
·         Dalam proses diskusi, saya mendampingi dan membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas kelompoknya.
·         Setelah itu, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kemudian menarik kesimpulan akan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik serta kaidah kebahasaan yang telah mereka analisis.
·         Ketika presentasi selesai, saya memberi kesimpulan atas pembelajaran yang telah berlangsung. Serta memberikan tugas secara individu sebagai bahan remedial dan pengayaan bagi siswa. Tugas tersebut adalah sebagai berikut.

         a. Tugas Pengayaan
1.      Carilah satu naskah drama bertema keluarga dari sumber apapun, seperti internet, buku, atau yang relevan!
2.      Analisislah kaidah kebahasaan yang digunakan dalam naskah drama yang kalian temukan!
3.      Analisis ditulis dalam lembar folio dengan naskah drama yang terlampir. Naskah boleh di-print boleh di tulis tangan.
4.      Dikumpulkan pada pertemuan minggu depan!

  b. Tugas Remidi
1.      Carilah satu naskah drama bertema keluarga dari sumber apapun, seperti internet, buku, atau yang relevan!
2.      Analisislah unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam naskah drama yang kalian temukan!
3.      Analisis ditulis dalam lembar folio dengan naskah drama yang terlampir. Naskah boleh di-print boleh di tulis tangan.
4.      Dikumpulkan pada pertemuan minggu depan!
·         Setelah memberikan tugas, saya menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama. Kemudian mengakhirinya dengan salam.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan materi pada KD ini adalah 2 JP (45 menit) artinya materi ini diselesaikan selama satu kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan adalah dua jam, dan satu jam pertemuannya adalah 45 menit.

Selepas Mengajar
Pada saat kegiatan diskusi, guru menilai kegiatan belajar siswa. Menilai proses kerja yang siswa lakukan. Dan untuk nilai hasil akan didapatkan guru setelah siswa mampu mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik dan benar. Pengukuran pencapaian siswa dilihat dari proses dan hasil presentasi mereka. Dalam materi ini diberlakukan remedial dan pengayaan bagi siswa, dengan memberikan tugas individu untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah secara individu (rincian tugas sudah tertulis di atas pada bagian proses pembelajaran di kelas).
Kategori kelompok yang dinyatakan remidi atau tidaknya dilihat dari proses diskusi yang dilakukan. Bila kelompok tersebut mampu bekerja secara kooperatif dan hasil presentasi yang baik, artinya melakukan analisis dengan benar dan tidak banyak kesalahan dalam analisisnya, maka anggota kelompok tersebut nantinya akan menerima tugas sebagai pengayaan. Sedagkan kelompok yang kurang mampu melakukan proses diskusi dengan baik dan kurang mampu mempresentasikan dengan baik pula, artinya banyak ditemukan kesalahan di dalam hasil presentasinya/ hasil analisisnya, maka anggota dari kelompoik tersebut akan diberi tugas sebagai tugas remedial.
Jika pembelajaran yang telah dirancang ternyata telah terselesaikan sedangkan masih ada sisa waktu luang, saya akan meminta siswa untuk mencoba memerankan tokoh yang ada dalam naskah drama yang sudah ditayangkan/dibagikan. Dengan begitu siswa tidak hanya mendapat pengetahuan saja tetapi juga mendapatkan pengalaman yang akan semakin menambah pengetahuan mereka akan drama.
Demikian sedikit pengalaman mengajar yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan tentang belajar mengajar yang baik dan benar. Strategi apapun akan berhasil digunakan bila guru dapat mengolah strategi tersebut dengan sedemikian rupa, sehingga siswa dapat menerima materi tanpa perasaan bosan dan lain sebagainya.


  • Keterangan

Video Drama Mimpi-Mimpi karya TB Kumaludin dapat dilihat di sini
adapun ppt yang dapat digunakan dapat dilihat di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar